All of my friends

All of my friends


Kamis, 29 November 2012

Kelas Amphibi (Taksonomi vertebrata)


 CLASS AMPHIBI
Amphibi adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar tak ada yang di air laut ) dan di darat. Sebagian besar engalami metamorfosis dari berudu  ( aquatis dan bernapas dengan insang ) kedewasa ( amfibius dan bernapas dengan paru- paru ), namun beberapa jenis anphibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis- jenis sekarang yang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah.
Tengkorak lebar dan tertekan, dengan rongga otak yang kecil. Ada dua kondol oksipital ( occipetal condyle ). Sabuk- sabuk dada ( pectoral ) dan sabuk- sabuk pinggang ( pelvik ) membantu kakinya dalam menyokong tubuh. Columna vertebralis mulai menunjukkan dfferensiasi menjadi daerah servikal ( leher ), badan, sakral ( tulang kemudi ), dan caudal ( ekor ). Kaki- kaki depan umumnya dengan 4 buah jari, kaki belakang deangn 5 jari.
Telinga tengah, bila ada, mengandung ossikel auditori, yang benar- benar terdiri dari 2 elemen: stapes dan kolumella. Tidak ada telinga luar. Otak dibagi menjadi 5 bagian, dengan saraf kranial. Respirasi mungkin melalui insang, paru- paru, kulit, dan membran paringeal dan kloaka, dengan berbagai variasi kombinasi dari semuanya itu. Jantung mempunyai 2 anterium dan 1 ventrikel. Darah pulmoner dan darah sistematik bercampur.
Ada sistem porta ginjal yang dengan melalui vena abdominal ventral berhubungan dengan porta hepatis. Telur terbungkus dalam pembungkus gelatinus., dan biasanya di letakkan dalam air.
Ada 3 bangsa dalam kelas Amphibia, yaitu :
1.      Ordo Caudata ( Urodela )
Ordo Caudata ( Urodela ) adalah Amphibia yang pada bentuk dewasa mempunyai ekor. Tubuhnya berbentuk seperti bengkarung ( kadal ). Beberapa jenis yang dewasa tetap mempunyai insang, sedangkan jenis- jenis lain insangnya hilang. Sabuk- sabuk skelet hanya kecil bantuannya dalam menyokong kaki. Tubuh dengan jenis terbagi ke dalam kepala, badan, dan ekor. Kakinya kira- kira sama besar. Jika aquatis bentuk larvanya sama seperti yang dewasa. Dari larva menjadi dewasa memerlukan waktu beberapa tahun. Contoh; Megalobatrachus japonicus ( Salamander raksasa, Cina dan Jepang, kira- kira 150 cm ), Ambystoma tigrinum ( dewasa tidak mempunyai insang ), Hynobius sp., dan Ranodon sp. ( terdapat di Asia ), katak pohon ( Polypedates sp. ).
2.      Ordo Salientia ( Anura )
Ordo Salientia ( Anura ) pandai melompat. Pada hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa bernapas dengan paru- paru. Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik. Kepala dan tubuh bersatu, tidak ada leher, tidak ada ekor, kaki depan pendek, kaki belakang besar, kuat untuk melompat. Antara jari- jari kaki ada selaput ( kulit ) untuk berenang. Vertabrae ada 10. Tidak ada rusuk ( atau tereduksi ). Fertilisasi eksternal. Larva ( berudu ) dengan ekor dan sirip- sirip median. Metamorfosis nyata dan mencolok. Contoh; Katak Bangkong ( Bufo terrestris, Bufo boreas ), dan Kodok hijau ( Rana pipiens)
3.      Ordo Apoda ( Gymnophiona )
Ordo Apoda ( Gymnophiona ) tengkorak kompak, banyak vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak dan menghasilkan cairan yang meransang. Antara mata dan hidung dan hidung ada tentakel yang dapat ditonjolkan. Mata sebagai mata vestigial. Mata tidak mempunyai kelopak. Ekor pendek. Jantan dengan organ kopulasi yang dapat ditonjolkan keluar. Serupa cacing, tiada berkaki, menggali lubang. Sisik dermal ( asal mesodermal ) terpendam dalam kulit. Ovipar atau ovovivipar. Hanya terdapat di daerah tropis. Contoh ( Ichthyosis glutinosus ). ( Buffalloe. 1986: 194- 195 ).

Kelas Pisces (Taksonomi Vertebrata)


CLASS PISCES
Ikan adalah vertebrata aquatis dan bernapas dengan insang ( beberapa jenis bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang/ gelembung udara ). Mempunyai otak yang terbagi atas regio- regio. Otak itu dibungkus dalam kranium ( tulang kepala ) yang berupa kartilago ( tulang rawan ) atau tulang-menulang. Ada sepasang mata. Kecuali ikan- ikan siklotomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang ( agnata= ikan berahang ). Telinga hanya terdiri dari telinga dalam, berupa saluran- saluran semisirkular, sebagai organ keseimbangan ( equilibrium ). Jantung berkembang baik. Sirkulasi menyangkut aliran seluruh darah dari jantung melalui insang lalu keseluruh bagian tubuh lain. Tipe ginjal adalah pronefros dan mesonefros. ( Brotowidjoyo. 1990: 181 ).
Superclass pisces terdiri atas tiga classis yaitu Agnatha, Chonrichtyes, dan Osteichtyes.
a.    Classis Agnatha
Ciri- ciri kelas ini adalah :
1.      Mulut tanpa rahang ( bentuk bulat )
2.      Tubuh gilig/ silindris
3.      Tubuh halus tanpa sisik
4.      Rangka tubuh dari tulang rawan
5.      Tidak memiliki sirip berpasangan.
6.      Cekung hidung hanya satu, terdapat pada bagian medial
7.      Insang terletak dalam kantong insang dengan celah insang di sisi lateral tubuh.
b.    Classis Chondrichtyes
Ciri-ciri kelas ini yaitu:
1.      Rangka dari tulang rawan
2.      Ada yang bersisik ada yang tidak bersisik, ( jika brsisik, tipenya placoid )
3.      Celah insang ada yang satu pasang, lima pasang atau tujuh pasang, letak celah insang lateral, ventral
4.      Mulut teletak pada sisi ventral.
5.      Ada yang memiliki spirakulum ada yang tidak
6.      Sirip berpasangan
7.      Tidak memiliki gelembung udara
8.      Ada yang memiliki kloaka ada yang tidak
9.      Alat kelamin luar, jantan memiliki alat kelamin luar yang disebut myxopterygium/ clasper/ gonopodium
10.  Lubang hidung sepasang
Klasifikasi class ini yaitu :
1.      Subclassis Elasmobranchii
a.       Ordo Squaliformes
b.      Ordo Rajiformes
2.      Subclassis Holocephali. ( Munaf. 2006 : 27- 30 ).
c.    Classis Osteichtyes
Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan- ikan yang masuk kelas Osteichtyes. Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh tubuh yang bersisik, berbentuk seperti terpedo, berenang dengan sirip bernapas dengan insang.
Ciri- ciri kelas ini adalah :
1.      Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya dislimuti oleh sisik ( sisik ganoid, cycloid, ctenoid ) beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal maupun ventral. Sirip biasa disokong oleh jari duri tulang rawan atau keras, tidak berkaki.
2.      Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala, mempunyai dua sacci olfactorius yang umumnya berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar, tidak berkelopak mata.
3.      Skeleton terutama bertulang keras, kecuali beberapa jenis bertulang rawan, bentuk vertebrae bermacam- macam, pina caudalis biasanya homocercal, sisa- sisa notokord masing- masing nampak.
4.      Cor terdiri atas dua ruang ( auriculum dan ventriculum )
5.      Penapasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari phariynx tertutup oleh operculum. Beberapa jenis mempunyai bentuk seperti “ paru- paru”, misalnya pada Dipnoi.
6.      Terdapat 10 pasang nervi cranialis
7.      Suhu tubuh tergantung pada suhu sekitarnya
8.      Memiliki sepasang gonad, umumnya ovivar ( beberapa ada yang ovovivivar atau vivivar ).
9.      Memiliki gelembung renang
10.  Mulut pada ujung moncong. ( Jasin. 1991: 49- 50 )
Klasifikasi classis ini yaitu:
1.      Subclassis Sarcopterygii
a.     Ordo coelocanthiformes
b.     Ordo Dipteriformes
2.      Subclassis Brachiopterygii
a.     Ordo Polypteriformes
3.      Subclassis Actinopteryygii
a.     Ordo Acipenseriformes
b.     Ordo Amiiformes
c.     Ordo Lepidossteiformes
d.    Ordo Clupeiformes
e.     Ordo Scopeliformes
f.      Ordo Cypriniformes
g.     Ordo Anguiliformes
h.     Ordo Beloniformes
i.       Ordo Syngnathiformes
j.       Ordo Oppiocephaliformes
k.     Ordo Synbranchiformes
l.       Ordo Perciformes
m.   Ordo pleuronectiformes
n.     Ordo Echeneiformes
o.     Ordo Tetraodontiformes. (Munaf.2006: 33- 43 ).

Rabu, 25 Januari 2012

Makalah Perkembangan Peserta Didik (Konsep Diri)


PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

            Konsep diri penting dipahami dalam rangka memamhami konsep diri remaja, pembahasan juga ditekankan pada cirri-ciri tingkah laku remaja yang mencerminkan konsep diri yang sehat dan baik. Hubungan konsep diri dengan perkembangan karir, prestasi sekolah, penyesuaian social, dan penyimpangan tingkah laku remaja.
 A.PENGERTIAN KONSEP DIRI
            Konsep diri adalah pendapat seseorang tentang dirinya sendiri atau pemahaman mental maupun fisik. Atau pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri, baik menyangkut kemampuan mental maupun fisik, ataupun menyangkut segala sesuatu yang  menjadi miliknya yang bersifat  material. Dengan kata lain konsep diri adalah respon sesorang tentang pertanyaan “siapa saya?” dengan menyadari sesorang tentang dirinya maka akan ada unsur penilaian tentang keberadaan dirinya itu apakah dia seorang yang baik atau kurang baik, berhasil atau kurang berhasil, mampu atau kurang mampu.
            Terjadinya perubahan pada penampilan fisik, hubungan dengan orang tuan atau sebayanya, serta kemampuan kognitf sangat penting dalam pembentukan konsep diri remaja. Remaja yang memiliki penampilam fisik yang sehat, energik dan bentuk tubuh yang menawan, hubungan dengan orang tua dan teman sebaya yang harmonis, dan kemampuan kognitif yang tinggi menimbulkan konsep diri positif dalam diri remaja.
            Gage dan Berliner (dalam Atwater, 1987)mengemukakan konsep diri sebagai keseluruhan dari pemahaman yang dimiliki seseorang terhadap dirinya, sikap tentang dirinya dan keseluruhan gambaran diri.
            Atwater (1987) mengemukakan bahwa konsep diri pada dasarnya mengandung arti keseluruhan gambaran diri yang termasuk persepsi tentang diri, perasaan, keyakinan dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Pemily (dalam Atwater, 1984) mengemukakan konsep diri sebagai system yang dinamis dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, kepercayaan, persepsi, nilai-nilai dan ringkah laku yang unik dari individu tersebut.
            Epstein (1973); Blyth dan Traeger (1991)mengemukakan konsep diri sebagai pendapat atau perasaan atau gambaran seseorang tentang dirinya sendiri baik yang menyangkut fisik maupun psikis:
1.      Konsep diri yang menyangkut materi yaitu pendapat seseorang tentang segala sesuatu yang dimilikinya.
2.      Konsep diri yang menyangkut social yaitu perasaan orang tentang kualitas hubungan socialnya dengan orang lain.
3.      Konsep diri yang menyangkut emosi yaitupendapat seseorang bahwa dia sabar, bahagia, senang, dan sebagainya.
4.      Konsep diri yang menyangkut moral yaitu pandang seseorang tentang dirinya bahwa ia jujur, bersih, penyayang, dan taat beragama.

B. JENIS-JENIS KONSEP DIRI
            Hurlock (1974) membagi konsep diri menjadi 4:
1.      Konsep diri dasar
Konsep diri dasar meliputi persepsi mengenai penampilan, kemampuan dan peran status dalam kehidupan, nilai-nilai, kepercayaan, serta aspirasinya. Konsep diri dasar cendrung memiliki kenyataan yang sebenarnya. Individu melihat dirinya seperti keadaan sebenarnya, bukan seperti yang diinginkan. Keadaan ini menetap dalam dirinya walaupun tempat dan situasinya berbeda.
2.      Konsep diri sementara
Konsep dir sementara adalah konsep diri yang sifatnya hanya sementara saja dijadikan patokan. Apabila tempat dan situasi berbeda, konsep diri ini akan menghilang. Konsep diri sementara ini terbentuk dari interaksi dengan lingkungan.
3.      Konsep diri social
Konsep diri social timbul berdasarkan cara seseorang mempercayai persepsi orang lain tentang dirinya, jadi tergantung dari perkataan dan perbuatan orang lain pada dirinya, misalnya seorang anak yang selalu dikatakan nakal. Konsep diri social diperoleh melalui interaksi social dengan orang lain.
4.      Konsep diri ideal
Konsep dir ini ideal terbentuk dari persepsi seseorang dan keyakinan oleh apa yang kelak terjadi pada dirinya dimasa yang akan dating. Konsep diri ini berhubungan dengan pendapat individu mengenai keadaan fisik dan psikologisnya. Konsep diri ideal ini dapat menjadi kenyataan apabila berada dalam jangkauan kehidupan nyata.
           
            Strang (1970) memperkenalkan empat konsep yang mendasar tentang konsep diri:
1.      Konsep diri menyangkut pemahaman seseorang tentang kemampuan peranan dan penghargaan terhadap diri sendiri.
2.      Konsep diri itu tidak tetap.
3.      Konsep diri social adalah pendaopat seseorang atau remaj tentang bagaimana orang lain mamandang dirinya tentang kemampuan sosialnya.
4.      Konsep diri ideal dan konsep diri realita. Konsep diri ideal yaitu konsep diri seseorang seperti yang diharapkan. Konsep diri realita adalah konsep diri yang benar-benar sesuia dengan kemampuan.

C. FUNGSI KONSEP DIRI
            Felker D. (1974) mengemukakan tiga fungsi utama konsep diri, yaitu sebagai berikut:
1.      Konsep diri sebagai pemeliharaan konsistensi internal
Bila individu mempunyai ide, perasaan, persepsi, yang tidak sesuai dengan pendapat masyarakat, maka muncullah suatu situasi yang secara psikologis tidak menyenangkan. Falker (1974) mengutip pendapat Leky yang mengemukakan bahwa individu memilih suatu system untuk mempertahankan kesesuaian untuk individu dengan lingkungannya.
2.      Konsep diri sebagai interprestasi dari pengalaman
Konsep ini dapat digunakan sebagai penentu tingkah laku. Ini dapat dilihat dari bagaimana pengalaman-pengalaman yang di alami dan di interpretasikan individu, dan biasanya member arti tertentu bagi setiap pengalamannya. Pemberian itu tergantung dari persepsi yang dimiliki individu tentang dirinya. Persepsi tersebut dapat negatif atau positif.
3.      Konsep diri sebagai suatu kumpulan harapan-harapan
Konsep diri menentukan apa yang di harapkan individu untuk terjadi pada dirinya. Individu memandang diri dengan harga yang ia tentukan sendiri.
D. KONSEP DIRI REMAJA YANG SEHAT
            Menurut Lautel dan Klatell tahun 1991, Konsep diri mempengaruhi kesehatan mental dan bahkan perkembangan kepribadian remaja. Untuk membina konsep diri yang sehat (positif), remaja perlu menilai diri sendiri.
            Candles pada tahun 1972 mengemukakan bahwa ramaja yang memiliki penilaian diri sendiri, menapakkan hidup bahagia karena dapat menerima keberadaan dirinya sendiri sebagaimana adanya. Mereka dapat menyadari bahwa mereka bukanlah individu yang sempurna, dan dapat menerima kegagalan dan memahami kegagalan tersebut sebagai jalan untuk sukses, bukan sebagi kebodohan.
            Mc Candles mengemukakan konsep  diri remaja sebagai berikut :
1.      Tepat dan sama
Kosep diri remaja tepat dan sama dengan kenyataan pada diri remaja tersebut, contohnya adalah remaja merasa dirinya mampu berprestasi di sekolah, kenyataannya memang dia berpretasi di sekolah, atau seorang remaja laki-laki mampu memerankan diri dengan baik dalam penampilan dan tugas serta tanggung jawabnya sebagai seorang lelaki.

2.      Fleksibel
Konsep diri remaja yang sehat ditandai oleh fleksibel atau keluwesan remaja dalam menjalankan peran dalam masyarakat. Contohnya sebagai siswa di sekolah tugasnya adalah belajar, sedangkan dirumah tugasnya sebagai seorang kakak mengasuh adik dan membantu keluarga. Remaja ini mudah berubah pendapat, sulit dipercaya dan tidak tegas dalam menentukan jalan hidupnya.
3.      Kontrol diri
Konsep diri remaja yang sehat mampu mengatur hidupnya sendiri sesuai standar tingkah laku dirinya sendiri, bukan di atur oleh orang lain. Remaja ini mudah menyesuaikan diri dengan standar tingkah laku yang dituntut lingkungan, mudah memotivasi diri untuk mencapai tujuan hidup.

E. KONSEP DIRI DAN KARIR

            Remaja dengan konsep diri sehat memiliki aspirasi yang tinggi tentang jabatan yang ingin dicapai, mereka ingin memiliki karir dengan tuntuta kemampuan yang tinggi seperti dosen yang berkualitas, manajer, atau pemimpin.
            Remaja dengan konsep diri yang tinggi memilih jabatan yang status sosial nya tinggi, penghasilan tinggi, lebih tertarik menjadi pinpinan daripada menjadi bawahan.

F. KONSEP DIRI DAN PRESTASI DI SEKOLAH
Sangat erat hubungannya dan merupakan tugas-tugas yang sangat penting untuk mengembangkan konsep diri siswa siswinya. Menurut Morison dan Thomson (1973) hubungan antara konsep diri dan prestasi disekolah yaitu ;
a.       Banyak peneliti yang membuktikan hubungan yang positif yang kuat antara konsep diri dan prestasi di sekolah. Siswa yang memiliki konsep diri yang positif menampilkan prestasi yang baik disekolah, atau siswa yang berprestasi tinggi  memiliki penilaian diri yang tinggi dan juga menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif. Mereka menentukan target prestasi belajar yang realistis, mengarahkan kecemasan akademis dengan belajar keras dan tekun. Dalam belajar menampakkan kemandirian.
b.      Penting diciptakannya situasi   sekolah yang mengembangkan konsep diri positif individu yaitu yang memberikan mereka sokongan, penghargaan dan pengakuan dari guru-guru dan teman-temannya. Penilaian yang merendahkan dan menimbulkan ketidakpuasan harus dihindari, membangun motivasi dengan membandingkan dengan siswa yang lain harus dijauhi karena menimbulkan perasaan tidak berdaya. Oleh sebab itu guru harus mengusahakan agar semua siswa sukses dalam mengembangkan konsep diri positif siswa.
Siswa kelas terbuka cenderung memiliki konsep diri yang lebih tinggi dari pada siswa dai sekolah tradisional karena siswa kelas terbuka tidak hanya belajar dikelas, diatur oleh guru, namun mereka juga belajar berkelompok, melakukan berbagai kegiatan diluar sekolah. Seperti observasi, wawancara percobaan dan berbagai proyek belajar lainny.

Tingkah laku guru yang dapat mengembangkan konsep diri positif siswa adalah :
a.       Memberikan penguatan dan menciptakan situasi belajar yang menciptakan situasi belajar yang memberi kesempatan bagi siswa memperoleh penguatan.
b.      Memberikan sokongan, misalnya terhadapan keputusan dan kegiatan siswa.
c.       Selalu berpikir positif tentang remaja.
d.      Menciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses melalui pengalaman belajar yang sukses yaitu belajar dengan siswa aktif
e.       Menghargai usaha siswa melebihi hasil.

G. KONSEP DIRI DAN PENYESUAIAN SOSIAL

  Pengaruh konsep diri terhadap penyesuaian sosial remaja yaitu :

a.       Siswa yang konsep dirinya tinggi memiliki hubungan sosial yang lebih baik daripada siswa yang memiliki konsep diri yang rendah.
b.      Siswa yang memilki konsep diri yang rendah lebih mudah terserang kritikan atau penolakan.
c.       Siswa dengan konsep diri yang tinggi mudah dan sukses dalam melibatkan diri dalam berbagai aktivitas sosial.
d.      Siswa dengan konsep diri yang tinggi  merupakan siswa yang popular dan dalam kegiatan kelompok mereka sangat berhasil karena berani berpendapat, ide-ide cepat muncul dan tidak takut dikritik oleh orang lain

H. KONSEP DIRI DAN KENAKALAN REMAJA
            Remaja nakal yang cenderung menghayati diri mereka sebagaimana orang lain memandang mereka.jika mereka selalu disebut anak yang malas, tidak sopan dan banyak lagi hal-hal buruk yang ditimpakan kepada mereka, maka akibatnya mereka berpendapat bahwa diri mereka tidak diinginkan oleh orang lain. Oleh karena itu mereka mencari pertahanan diri dengan bertingkah laku sombong, bermusuhan, merusak, dan tidak mampu mengontrol diri melakukan kejahatan, karena kecewa.

            Sikap orang tua yang otoriter dan menghukum dalam memelihara anak berpengaruh besar terhadap konsep diri dan kepribadian criminal. Oleh karena itu cara yang tepat adalah member kesempatan bagi remaja memperoleh penerimaan, sokongan dan berprestasi disekolah, keluarga maupun dimayarakat dan mendapat penghargaan dalam berbagai kesempatan.

I. USAHA GURU DAN ORANG TUA DALAM MENUNJANG PERKEMBANGAN KONSEP DIRI REMAJA
            1. lingkungan keluarga
                        Situasi social-emosional dalam keluarga yang hangat dapat dilihat dari orang tua yang suka menonjolkan aspek-aspek positif dari remaja dan meredam kelemahan-kelemahan mereka, member kesempatan menyatakan diri baik dalam bentuk ide maupun hasil karya atau keterampilan dan memberikan penghargaan. Lingkungan keluarga seperti ini menjauhi sikap suka mencela, menghina apalagi menghukum remaja mereka.
            2. lingkungan sekolah
                        Situasi sekolah yang dimaksudkan  ditunjukkan oleh ada guru yang menyikapi siswa dengan:
a.       Memberi  penguatan (reinforcement) dan menciptakan situasi belajar  yang member kesempatan bagi siswa memperoleh penguatan.
b.      Memberikan sokongan dan menciptakan situasi yang menyebabkan keputusan atau kegiatan siswa tersokong atau tersetujui
c.       Selalu berfikir positif tentang penampilan, prestasi belajar dan permasalahan mahasiswa
d.      Menciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses melalui pengalaman belajar yang sukses yaitu belajar dengan siswa aktif
e.       Menghargai usaha siswa melebihi hasil, bukan memberikan penghargaan dari apa yang bukan hasil usaha mereka
f.       Berusaha mngembangkan bakat dan keterampilan siswa, sehingga mereka merasa berguna dan berarti
g.      Suka menyokong dan memberikan penghargaan bukan mencela dan menyalahkan
h.      Tidak suka bahkan tidak ingin memberikan penilaian sebelum siswanya memahami dan menguasai berbagai konsep yang diajarkan
i.        Hubungan social guru dan siswa yang hangat, bukan mengkritik, mencela atau menghukum
j.        Lingkungan sekolah membuat program-program penampilan fisik yang lebih menarik untuk remaja pria dan wanita
k.      Lingkungan sekolah yang menimbulkan perasaan sukses dalam diri setiap siswa dengan berbagai cara
l.        Berfikir positif dalam menilai penampilan fisik dan psikis siswa
m.    Lingkungan sekolah dapat melakukan terapi psikologis, yaitu membicarakan secra rasional perasaan mereka tentang diri mereka dan menghancurkan irrational-believe mereka tentang diri mereka sendiri.