CLASS
AMPHIBI
Amphibi
adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar tak ada
yang di air laut ) dan di darat. Sebagian besar engalami metamorfosis dari
berudu ( aquatis dan bernapas dengan
insang ) kedewasa ( amfibius dan bernapas dengan paru- paru ), namun beberapa
jenis anphibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis- jenis sekarang
yang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah.
Tengkorak
lebar dan tertekan, dengan rongga otak yang kecil. Ada dua kondol oksipital ( occipetal
condyle ). Sabuk- sabuk dada ( pectoral ) dan sabuk- sabuk pinggang ( pelvik )
membantu kakinya dalam menyokong tubuh. Columna vertebralis mulai menunjukkan
dfferensiasi menjadi daerah servikal ( leher ), badan, sakral ( tulang kemudi
), dan caudal ( ekor ). Kaki- kaki depan umumnya dengan 4 buah jari, kaki
belakang deangn 5 jari.
Telinga
tengah, bila ada, mengandung ossikel auditori, yang benar- benar terdiri dari 2
elemen: stapes dan kolumella. Tidak ada telinga luar. Otak dibagi menjadi 5
bagian, dengan saraf kranial. Respirasi mungkin melalui insang, paru- paru,
kulit, dan membran paringeal dan kloaka, dengan berbagai variasi kombinasi dari
semuanya itu. Jantung mempunyai 2 anterium dan 1 ventrikel. Darah pulmoner dan
darah sistematik bercampur.
Ada
sistem porta ginjal yang dengan melalui vena abdominal ventral berhubungan
dengan porta hepatis. Telur terbungkus dalam pembungkus gelatinus., dan
biasanya di letakkan dalam air.
Ada
3 bangsa dalam kelas Amphibia, yaitu :
1. Ordo
Caudata ( Urodela )
Ordo Caudata (
Urodela ) adalah Amphibia yang pada bentuk dewasa mempunyai ekor. Tubuhnya
berbentuk seperti bengkarung ( kadal ). Beberapa jenis yang dewasa tetap
mempunyai insang, sedangkan jenis- jenis lain insangnya hilang. Sabuk- sabuk
skelet hanya kecil bantuannya dalam menyokong kaki. Tubuh dengan jenis terbagi ke
dalam kepala, badan, dan ekor. Kakinya kira- kira sama besar. Jika aquatis
bentuk larvanya sama seperti yang dewasa. Dari larva menjadi dewasa memerlukan
waktu beberapa tahun. Contoh; Megalobatrachus
japonicus ( Salamander raksasa, Cina dan Jepang, kira- kira 150 cm ), Ambystoma tigrinum ( dewasa tidak
mempunyai insang ), Hynobius sp., dan
Ranodon sp. ( terdapat di Asia ),
katak pohon ( Polypedates sp. ).
2. Ordo
Salientia ( Anura )
Ordo Salientia (
Anura ) pandai melompat. Pada hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa
bernapas dengan paru- paru. Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik. Kepala dan
tubuh bersatu, tidak ada leher, tidak ada ekor, kaki depan pendek, kaki
belakang besar, kuat untuk melompat. Antara jari- jari kaki ada selaput ( kulit
) untuk berenang. Vertabrae ada 10. Tidak ada rusuk ( atau tereduksi ).
Fertilisasi eksternal. Larva ( berudu ) dengan ekor dan sirip- sirip median.
Metamorfosis nyata dan mencolok. Contoh; Katak Bangkong ( Bufo terrestris, Bufo boreas ), dan Kodok hijau ( Rana pipiens)
3. Ordo
Apoda ( Gymnophiona )
Ordo Apoda (
Gymnophiona ) tengkorak kompak, banyak vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak
dan menghasilkan cairan yang meransang. Antara mata dan hidung dan hidung ada
tentakel yang dapat ditonjolkan. Mata sebagai mata vestigial. Mata tidak
mempunyai kelopak. Ekor pendek. Jantan dengan organ kopulasi yang dapat
ditonjolkan keluar. Serupa cacing, tiada berkaki, menggali lubang. Sisik dermal
( asal mesodermal ) terpendam dalam kulit. Ovipar atau ovovivipar. Hanya
terdapat di daerah tropis. Contoh ( Ichthyosis
glutinosus ). ( Buffalloe. 1986: 194- 195 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar