All of my friends

All of my friends


Selasa, 24 Januari 2012

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN (Makalah Pengantar Pendidikan)

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI
TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
A. ALIRAN KLASIK
Pemahaman tentang aliran-aliran klasik ada beberapa pendapat yang berbedamulai dari yang optimis sampai dengan yang pesimis. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda tersebut, maka berikut ini akan dibahas tentang aliran-aliran yang termasuk aliran klasik (Empiris,Nativisme,Naturalisme, dan Konvergensi).
1. Aliran Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa latin, asal katanya; Empiri berarti penglaman. Aliran ini dipelopori oleh john locke (1632-1704), filosof kebangsaan inggris yang terkenal dengan teorinya “Tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya.
Menurut konsepsi empirisme ini pendidikan adalah maha kuasa dalam membentuk anak didik menjadi apa yang diinginkannya.
Menurut john locke (dalam blishen,1970) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
a. Pendidikan harus diberikan sejak awal mungkin
b. Pembiasaan dan latihan lebih penting dari pada peraturan,perintah atau nasehat
c. Anak didik harus diamati dari dekat untuk melihat:
1) Apa yang paling tepat bagi anak itu sesuai dengan umurnya(tingkat perkembangannya).
2) Hasrat-hasratnya yang amat kuat.
3) Kecendrungannya mengikuti orang tua tanpa merusak semangat anak itu .
d. Anak harus dianggap sebagai makhluk rasional
e. Pelajaran disekolah jangan sampai menjadi beban bagi anak.
2. Aliran Nativisme
Nativisme beasal dari bahasa latin “natives” berarti telahir. Aliran ini di pelopori oleh Sckophenhauer sorang filosof kebangsaan jerman yang hidup dalam tahun 1788-1880. Dia berpendapat “pendidikan ialah membiarkan seseorang bertubuh berdasarkan pembawaannya”.
Bagi nativisme, lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengauhi perkembangan, dan pendidikan tdak berpengaruh sama sekali terhadap perkembangan seseorang.
3. Aliran Naturalisme
Naturalisme berasal dari bahasa latin dari kata “nature” artinya dalam, tabiat, dan pembawaan. Aliran ini dipelopori oleh j.j rousseau (1712-1778), filosof kebangsaan prancis.aliran ini dinamakn juga nagativisme ialah aliran yang meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.
Ciri utama aliran ini ialah dalam mendidik seseorang kembalilah kepada alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik. Dengan kata lain pembawaan yang baik itu supaya berkembang secara spontan.
Pelopor alran ini menulis beberapa buah buku yaitu:
a. La noufelle Heloise
b. Le constract social
c. Emile oud ‘L’education dan
d. confession
4. Aliran konvergensi
Konvergerensi berasal dari bahasa inggris asal katanya “convegerency” artinya pertemuan pada satu titik. Aliran ini dipelopori oleh williAam stern seorang ahli pendidikan bangsa jerman dalam tahun 1871-1973.
William stern berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua garis yang menuju ke satu titik pertemuan.
Jadi menurut teori konvergerensi:
a. Pendidikan mungkin delaksanakan
b. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yana diberikan kepada anak didik
c. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan
PENGARUH ALIRAN KLASIK TERHADAP PEMIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN DI INDONESIA
Aliran pendidikan klasik mulai dikenal di Indonesia melalui upaya pendidikan, utamanya persekolahan dari penguasa penjajah Belanda dan disusul oleh orang Indonesia yang belajar di negeri belanda pada masa penjajahan.
Khusus dalam latar persekolahan, kini terdapat sejumlah pendapat yang lebih menginginkan agar peserta didik lebih ditempatkan pada posisi yang seharusnya: yakni sebagai manusia yang dapat di didiktetapi juga dapat mendidik dirinya sendiri.
B. GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRLAKSANAAN DI INDONESIA
Beberapa dari gerakan baru tersebut memusatkan diri pada perbaikan dan peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajarpada system persekolahan.
1. Pengajaran alam sekitar
Beberapa prinsip dari gerakan ini adalah:
a) Dengan pengajaran alam sekitar ini guru dapat meragakan secara langsung
b) Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif
c) Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas
d) Pengajaran alam sekitar member kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas
e) Pengajaran alam sekitar memberikan apersepsi emosional
f) Anak harus mengetahui barangnya terlebih dahulu sebelum emndengar namanya
g) Pengajaran sesungguhnya itu harus mendasari pengajaran selanjutnya
h) Haruslah diadakan perjalanan memasuki hidup senyatanya kesemua jurusan
Keuntungan pengajaran alam sekitar:
1) Pengajaran ini menentang verbalisme dan intelektual
2) Obyek alam sekitar akan dapat membangkitkan perhatian spontan dari anak-anak yang akan mendorongnya melakukan kegiatan dengan sepenuh hati
3) Anak-anak selalu didorong untuk aktif dan kreatif
4) Bahan-bahan yang diajarkan dapat mempunyai nilaipraktis
5) Anak-anak dijadikan subjek bagi alam sekitarnya
2. Pengajaran pusat perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly (1871-1932). Dari penelitian secara tekun, Decroly menyumbangkan dua pendapat yangsangat bergunabagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:
a. Metoder global. Dari hasil observasi, daptlah ia menetapkan bahwa anak-anak mengamati dan menginat secara global
b. Center d’inters, dari penyeliodikan psikologik, ia menetapkan bahwa anak-anak mempunyai minat yang spontan
Asas-asas pengajaran pusat perhatian:
1. Pengajaran ini didasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup dan perkembangannya
2. Setiap bahan pengajaran harus merupakan suatu keseluruhan
3. Hubungan keseluruhan antara bagian itu adalah hubungan simbiosis
4. Anak didorong dan diransang untuk selali aktif dan didik untuk menjadi anggota masyarakat yang dapat berdiri sendiri
5. Harus ada hubungan kerja sama yang erat antara rumah dan sekolah
3. Sekolah kerja
Generasi sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dri pandangan yang mementingkan pendidikan ketermpilan dalam pendidikan
Tujuan sekolah kerja:
a. Menambah pengetahuan anak
b. Agar anak dapat memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu
c. Agar anak dapat memiliki pekerjaan sebagai persiapan jabatan dalam mengabdi kepada Negara
Macam-macam sekolah kerja:
a. Sekolah kerja sosiologi
b. Sekolah kerja yang didasarkan oleh konsepsi
c. John dewey menekankan secara seimbang peranan individu dan masyarakat
d. Sekolah kerja yang dipelopori oleh H. Gaudig
4. Pengajaran proyek
Pengajarn proyek biasa digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajar proyek, pengajaran unit dan sebagainya.
Langkah-langkah pokok pengajaran proyek:
1. Persiapan
2. Kegiatan belajar
3. Penilaian

1 komentar:

  1. Semoga bermanfaat,, bgi yang bca neee,,,,
    mianhae,, bla ada kekurangan,,

    BalasHapus